Kamis, 25 Agustus 2011

WORKSHOP 2 - Final Submission

Program yang Saya tentukan yaitu Mini Cinema, sebagai program komersil dan Lounge and Open Space Free Wi-Fi Area, sebagai program non komersil. Saya memilih program Mini Cinema ini berdasarkan analisa site yang telah Saya lakukan, dimana problem pada site ini yaitu; 1. kurangnya sarana hiburan karena letak site berada di tengah-tengah site yang menjenuhkan yaitu perkantoran, pendidikan dan hunian 2. Kurangnya aktivitas pada site ketika sore hingga malam hari 3. Sirkulasi site yang memiliki nodes , dimana seluruh user, yakni kendaraan dan juga manusia tidak memiliki definisi ruang yang jelas sehingga "berperang" di dalam site. 4. Jauh dari Mall yang merupakan satu-satunya tempat hiburan ). Kemudian potensi yang ada pada site ; 1. memiliki local character yaitu ruangan lapang dan terbuka 2. Mudah diakses oleh pejalan kaki karena letaknya yang dekat dengan bangunan di sekitar. 3. Site sering dilewati oleh mahasiswa uph, penghuni matahari dan kondo, karyawan matahari serta supir.

Oleh karena pertimbangan problem serta potensi site tersebut, Saya memutuskan untuk membuat Program ini, karena program Cinema ini dapat berperan menambah aktivitas ketika sore sampai malam hari disebabkan cinema dimulai dari jam 10 pagi sampai midnight. Selain itu, Bangunan ini memfasilitasi bangunan di sekitar yang jauh dari tempat hiburan (Mall), hanya berada di dekat residence area, perniagaaan, pendidikan dan tempat makan. Selain itu, menonton adalah salah satu kegiatan yang pas untuk mengisi waktu luang atau senggang ketika para mahasiswa menunggu jam kelas kosong, atau sekedar memberikan "refreshing" pada mahasiswa,penghuni maupun karyawan yang telah jenuh. Lounge dan Open space free wi-fi area ini juga memberikan fasilitas dimana user dapat menikmati fee wifi area sambil menikmati tempat yang telah disediakan dengan fasilitas penunjang berupa food stall dan toilet.

Berikut adalah 3 bangunan sebagai preseden yang Saya ambil serta ukuran2 ketentuan cinema yang diambil dari buku Quentin Pickard dan Neufert. Dari preseden- preseden berikut yang dapat diambil yaitu bagaimana program sebuah cinema bekerja, serta ruang-ruang apa sajakah yang dibutuhkan dan juga flow dari ruang ke ruang lainnya.


Dengan adanya analisa site dan preseden, maka Saya berusaha mendesain bangunan Saya sesuai dengan kedua panutan tersebut. Dan berikut Saya lampirkan diagram penjelasan dari desain Saya.










WORKSHOP 2 - ( Progress on Site Analysis)